BINI

bi·ni n cak perempuan yg sudah dinikahi; istri: — nya sudah kembali dr kota;
aji kl gundik raja;
dapur istri yg tidak mempunyai kedudukan (dl keluarga);
gahara kl istri yg sah;
gelap cak gundik (istri yg tidak dinikahi), istri yg dirahasiakan dr khalayak;
kawin wanita yg dikawin secara resmi dan sah;
lari istri yg diperoleh dng jalan kawin lari;
penunggu istri penghulu adat yg berasal dr lapisan sosial lebih rendah, bertugas mengurus rumah tangga selama belum ada bini ratu;
ratu istri pertama penghulu adat yg berkedudukan sbg ibu rumah tangga yg sederajat kedudukannya dng suami;
selir istri yg kedudukannya lebih rendah dp istri terhormat (pertama);
ber·bi·ni v mempunyai bini; sudah kawin (tt laki-laki): ada lelaki yg – empat; sudah cukup umurnya untuk -;
ber·bi·ni·kan v kawin dng (tt laki-laki); mengambil sbg bini: tidak patut engkau – perempuan nakal itu;
bi·ni-bi·ni·an n cak 1 bini yg tidak sah; gundik: perempuan itu bukan bininya melainkan -nya saja; 2 suka atau kerap- kali kawin (tt laki-laki): apa untungnya bersuamikan orang – spt dia;
orang – beranak tak boleh disuruh, pb pekerjaan yg tidak tetap selalu mendatangkan rugi;
mem·per·bi·ni·kan v 1 menjadikan bini; mengawini (tt laki-laki): setelah tidak berhasil – gadis itu, ia pergi meninggalkan kampungnya; 2 mengawinkan (anak laki-laki) dng: ia bermaksud – anak laki-lakinya dng anak kepala desa

Tinggalkan komentar

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.