HILIR

hi·lir n 1 bagian sungai sebelah muara: sampai ke — sungai; 2 daerah sepanjang bagian muara sungai (daerah pesisir): orang –;
malam mudik tak singgah, daun nipah dikatakan daun abu, pb merasa malu, segan, dsb krn sudah berutang budi atau krn perkariban; seorang ke — seorang ke mudik, pb tidak ada persesuaian perasaan dan pikiran antara laki bini, sahabat, dsb; sudah terlalu — malam, apa hendak dikata lagi, pb perbuatan salah yg terlanjur; tak tentu — mudiknya, pb tidak tentu ujung pangkalnya, tidak tentu asal muasalnya; tak tentu — nya, tidak berketentuan hulu — nya, pb tidak tentu maksud dan tujuannya; tiada mengetahui hulu — nya, pb tidak mengetahui ujung pangkalnya (tidak tahu apa-apa dl suatu urusan);
malam jauh (larut) malam;
mudik ke sana kemari; bolak-balik; mondar-mandir;
sungai bagian sungai sebelah bawah;
ber·hi·lir·an v selalu mengalir; mengalir ke sana ke sini: ~ keringatnya; ~ air matanya;
meng·hi·lir v 1 menuju hilir sungai: pagi-pagi kami ~ , dan petang hari kami baru pulang; 2 menuju arah kota;
meng·hi·liri v berjalan atau berlayar menuju hilir sungai;
meng·hi·lir·kan v 1 menghanyutkan ke hilir; melayarkan ke hilir (tt perahu, rakit); 2 ki membawa atau mengarahkan pembicaraan pd pokok tertentu;
se·hi·lir n sama-sama menuju satu hilir;
~ semudik sehaluan; sepaham

Tinggalkan komentar